Ibadah Yang Sejati
Ibadah Yang Sejati - Sebagai makhluk Tuhan, kita berkewajiban dan memiliki kebutuhan rohani untuk beribadah kepada Sang Pencipta. Namun, ibadah kita terkadang dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat. Padahal, kita diberikan waktu 24 jam untuk beribadah. Bagaimanakah kita dapat menjalankan ibadah yang sejati dengan waktu, tempat dan segala sesuatu yang dikarunikan oleh Tuhan?
Sahabat, kita percaya bahwa Bumi dan langit serta segala isinya adalah milik Tuhan. Manusia, tumbuh-tumbuhan, binatang, air, teknologi, bintang-bintang, awan-awan dan segala isi jagat raya adalah milik-Nya.
Jika demikan halnya, tatkala kita melakukan segala sesuatu, pada dasarnya kita berbuat bagi Tuhan. Jika kita membimbing orang lain untuk semakin baik, karena Bumi dan isinya milik Allah, pada dasarnya kita melayani Tuhan. Jika kita mencuci piring, karena Bumi dan isinya milik Allah, pada dasarnya kita membersihkan piring Tuhan. Jika kita menyapu halaman rumah misalnya, karena Bumi dan isinya milik-Nya, maka pada dasarnya kita membersihkan rumah Tuhan. Jika kita mengepel lantai, karena Bumi dan isinya milik Allah, pada dasarnya kita membersihkan lantai rumah Tuhan. Jika kita merawat tubuh kita dengan makan dan minum, mandi, sikat gigi, olah raga, istirahat dan sebagainya, karena Bumi dan isinya milik Allah, maka pada dasarnya kita melayani Tuhan, karena tubuh kita adalah milik-Nya. Jika kita memproses diri untuk semakin baik, berkenan dan sempurna, pada dasarnya kita melayani Tuhan, karena tubuh, jiwa dan roh kita seutuhnya adalah milik-Nya. Dan jika kita berbisnis dan menghasilkan penghasilan, karena Bumi dan isinya milik Allah, maka pada dasarnya kita berkarya bagi Tuhan. Dan jika kita berkarya bagi Tuhan, maka segala hasil jerih payah yang kita kerjakan adalah milik-Nya. Kita bukanlah pemilik, namun hanyalah seorang hamba yeng menjalankan tugas untuk mengelola harta Tuhan. Berbisnis merupakan ibadah kepada Allah tatkala kita memahami dan menghayati bahwa Bumi dan langit dan segala isinya adalah milik Allah, dan kita hidup di dalamnya.
Sahabat, jika demikian halnya, kita dapat beribadah kepada Tuhan setiap saat, di manapun, dan dalam segala bentuk. Kita dapat mempergunakan kemampuan, ilmu dan segala sesuatu yang kita miliki yang dipercayakan Tuhan kepada kita untuk beribadah bagi-Nya. Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia dan bagi kemuliaan-Nya. Amin.
Sahabat, mari kita beribadah kepada Allah sesuai dengan kehendak dan dalam tuntunan kebenaran sehingga kita dapat menjalankan ibadah yan sejati kepada Sang Pencipta. Amin.
0 Response to "Ibadah Yang Sejati"
Posting Komentar